Sobat Bumi Indonesia menggelar Cerita Lingkungan Bareng Kawan (CLBK) ketiga dengan tema “Waste Not, Want Not: Turning Environmental Challenges into Sustainable Energy Solutions”. Acara ini diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh 60 peserta, Sabtu (27/4).
Membuka acara, Ketua Departemen Aksi, Athala Kevin menekankan perlunya tindakan konkret dalam menerapkan solusi berkelanjutan. Sementara itu, Ketua Umum Sobat Bumi Indonesia, Nadhira Noor R Sidiki, menegaskan pentingnya berkolaborasi untuk menghadapi tantangan lingkungan.
Acara berlanjut dengan materi yang disampaikan oleh Founder Bio Futurindo, Bayu Aji Prasetyo sebagai pembicara pertama. Ia memaparkan bagaimana limbah dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan. Seperti halnya limbah cair tahu dan sampah organik rumah tangga menjadi biogas.
Pengolahan biogas limbah tahu sendiri dilakukan melalui pemisahan limbah, hanya limbah dengan COD tinggi yang diolah melalui proses penggumpalan dan pengepresan. Pengolahan di dalam reaktor melalui proses hidrolisa, asidogenik, asetogenik, dan metanogenik.
“Modifikasi temperatur dalam rangka upaya optimalisasi produksi biogas (metana/CH4) maksimal 55 C,” tambah Bayu.
Di sisi lain, Afakhrul Masub Bakhtiar, Ketua Yayasan Pendidikan Peduli Lingkungan dan Sosial Indonesia sebagai pembicara kedua membahas potensi arang bambu sebagai alternatif untuk mengatasi masalah sampah. Dalam hal ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan ecosoap.
Terdapat dua proses pembuatan sabun, yakni cold process (CP) dan hot process (HP). “Dengan metode CP, menghasilkan sabun batang bertekstur halus. Sedangkan metode HP menghasilkan variasi lainnya, yakni sabun bertekstur agak kasar. Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream biasanya menggunakan metode HP,” jelas Afakhrul.
Secara prinsip, bahan ekstrak alami ecosoap bisa didapat secara beragam. Di antaranya arang bambu, umbi teki, akar pinang, buah lerak, buah jarak yang ada di lingkungan sekitar. Hasil ekstrak (padat) bisa ditambahkan pada sabun padat dan air rebusan ekstrak bahan alami bisa diaplikasikan pada sabun cair.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab serta foto bersama dengan para pembicara sebagai momentum untuk mendorong aksi nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Farhan Zainuddin dan Nadhira Sidiki